BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Waktu Pelaksanaan Praktikum
Praktikum
Titik Berat dilaksanakan pada :
Hari,
tanggal : Rabu, 4 Juni 2014
Waktu : 12.15 – 13.45 WIB
Tempat : Laboratorium Fisika SMA Negeri 2
Semarang
1.2.
Tujuan
Tujuan
dari pelaksanaan Praktikum Titik Berat ini adalah sebagai berikut.
1.
Peserta
didik dapat menentukan koordinat titik berat benda berbentuk luasan.
1.3.
Dasar Teori
Sebuah benda tersusun atas partikel-partikel
berukuran kecil yang mempunyai berat. Resultan dari berat partikel-partikel
kecil itu membentuk resultan gaya berat yang mempunyai titik tangkap. Titik
tangkap dari resultan gaya tersebut disebut titik berat benda.
Dengan demikian dapat didefinisikan bahwa Titik Berat suatu benda merupakan titik
tangkap resultan semua gaya berat yang bekerja pada setiap partikel penyusun
benda tersebut.
Jika bentuk
benda simetris (misalnya : Persegi, Persegi panjang, Lingkaran, Segitiga, dll) dan
benda homogen (kerapatan sebagian benda sama atau benda tersusun dari bahan
sejenis) maka titik berat berhimpit dengan pusat massa benda, di mana titik
berat dan pusat massa terletak di tengah-tengah benda tersebut.
Untuk segitiga,
pusat massa terletak pada 1/3 h, di mana h = tinggi segitiga.
Titik yang
terdapat di tengah-tengah benda merupakan titik berat benda.
Sedangkan jika
benda homogen tetapi tidak simetris maka posisi titik berat benda dapat
ditentukan menggunakan rumus berikut :
|
Jika benda homogen tersebut
bentuknya beraturan seperti segilima beraturan, segienam beraturan, atau segi-n
beraturan maka titik berat ada pada sumbu simetrinya.
Untuk bangun 2 dimensi segiempat
(persegi maupun persegi panjang) titik berat berada pada perpotongan diagonalnya.
Untuk bangun datar lingkaran titik
berat berada pada pusat lingkaran.
Untuk lebih lengkapnya silahkan bisa
dilihat pada tabel berikut.
Tabel Titik Berat Benda Homogen 2
Dimensi :
Nama Benda
|
Letak Titik Berat
|
Keterangan
|
Jajaran genjang, Belah ketupat, Bujur sangkar, Persegi
|
perpotongan diagonal
yo = 1/2 t |
t = tinggi
z = titik perpotongan diagonal |
Bidang Segitiga
|
yo = 1/3 t
|
t = tinggi
segitiga
z = titik potong garis-garis berat |
Bidang Juring Lingkaran
|
yo = 2/3 R x tali busur AB / busur AB
|
R = jari-jari
lingkaran
|
Bidang Setengah Lingkaran
|
yo = 4R/3 π
|
R = jari-jari
|
Letak / Posisi Titik Berat :
1. Terletak pada perpotongan diagonal ruang untuk benda homogen
berbentuk teratur.
2. Terletak pada perpotongan kedua garis vertikal untuk benda
sembarang.
3. Bisa terletak di dalam atau diluar bendanya tergantung pada homogenitas dan
bentuknya.
BAB II
LAPORAN
PRAKTIKUM
2.1. Alat
& Bahan
Alat dan bahan
yang digunakan dalam pelaksanaan praktikum Titik Berat adalah sebagai berikut.
1.
Statif 1 buah
2.
Tali
& Beban 1
buah
3.
Penggaris 1 buah
4.
Kertas
tebal / karton 1 set
5.
Paku 1
buah
6.
Gunting 1 buah
2.2. Langkah
Kerja
Langkah-langkah
kerja dalam melakukan praktikum Titik Berat adalah sebagai berikut.
1.
Gunting
kertas tebal / karton menjadi benda simetris ( Segitiga, Lingkaran, Persegi
panjang, Trapesium, dll ).
2.
Buatlah
lubang pada 3 (tiga) titik yang berbeda.
3.
Gantungkan
beban pada tali, lalu pasang pada statif.
4.
Masukkan
lubang pada paku / statif sampai posisi benda seimbang.
5.
Beri
tanda pada benda melalui tali.
6.
Tarik
garis dari lubang ke tali sehingga didapat perpotongan dari ketiga garis yang
ada.
7.
Ukur
koordinat X0 dan Y0 dari titik tengahnya.
8.
Catat
hasilnya pada tabel.
2.3. Data Hasil Pengamatan
Dari
kegiatan praktikum yang telah dilakukan diperoleh hasil pengamatan sebagai
berikut.
Tabel Data Pengamatan Titik Berat :
No.
|
Benda
|
X0
|
Y0
|
1.
|
Lingkaran
|
5,7
|
5,7
|
2.
|
Segitiga
|
4,6
|
3,6
|
2.4. Analisis Data & Pembahasan
Tabel Data Pengamatan Titik Berat :
No.
|
Benda
|
X0
|
Y0
|
1.
|
Lingkaran
|
5,7
|
5,7
|
2.
|
Segitiga
|
4,6
|
3,6
|
Dari praktikum
Titik Berat yang telah dilaksanakan dapat dibuat pembahasan dari hasil data
pengamatan Titik Berat, yaitu sebagai berikut.
Benda bangun Lingkaran memiliki Titik Berat yaitu ( X0
; Y0 ) = ( 5,7 ; 5,7 ).
Dan benda bangun Segitiga memiliki Titik Berat yaitu (
X0 ; Y0 ) = ( 4,6 ; 3,6 ).
Dari praktikum yang telah dilakukan, telah didapatkan titik beratnya yaitu berada
pada perpotongan dari 3 (tiga) buah garis yang didapat dari percobaan
dengan menggunakan beban yang digantung pada benang yang kemudian benang
bergantung beban tersebut digantungkan pada statif lalu pada saat keadaan benda seimbang dibuat
garis sesuai arah benang yang telah diikatkan beban tersebut. Dengan
menggunakan ketiga garis yang telah diperoleh dari perobaan, didapatkan titik
potong pada benda sebagai titik berat benda.
Pada bangun datar lingkaran titik
beratnya berada pada pusat
lingkaran.
Ciri keadaan benda seimbang yaitu pada saat di titik perpotongan ketiga
garis tersebut ditancapkan paku maka kertas tebal atau karton tidak bergelayutan
/ bergerak ke sana ke mari, sedangkan saat paku ditancapkan pada lubang bagian sisi-sisi
samping kertas tebal / karton yang berbentuk bangun lingkaran, yang
memiliki titik berat terletak pada koordinat ( 5,7 ; 5,7 ) serta bangun segitiga,
yang titik beratnya terletak pada koordinat ( 4,6 ; 3,6 ) mengalami pergerakan
ke sana ke mari.
Ini membuktikan bahwa titik perpotongan ketiga garis tersebut adalah titik
berat dari bangun tersebut.
2.5. Gambar - gambar Praktikum
BAB III
PENUTUP
3.1. Simpulan
Dari praktikum Titik
Berat yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut.
1.
Setiap
benda memiliki titik berat.
2.
Untuk
mencari titik berat dari suatu benda yang memiliki bentuk yang beraturan maupun
tidak beraturan dapat dilakukan dengan cara yang mudah dan sederhana yaitu titik
berat dari suatu benda didapat dari perpotongan tiga buah garis atau lebih yang
ada pada benda tersebut.
3.
Posisi
Titik Berat benda terletak pada perpotongan diagonal sisi untuk benda homogen
berbentuk teratur. Sedangkan untuk benda sembarang posisi Titik Berat benda terletak
pada perpotongan tiga garis vertikal / lebih.
3.2. Saran
1.
Persiapkan
dan periksa (cek) terlebih dahulu semua peralatan dan bahan yang akan digunakan
dalam kegiatan praktikum Titik Berat.
2.
Lakukan
semua langkah kerja dalam kegiatan praktikum Titik Berat secara tertib,
sistematis (berurutan) dan benar.
3.
Lakukan
praktikum dengan kompak dan menjalin kerja sama antar anggota kelompok dan
ciptakan suasana yang kondusif.
4.
Pada
saat membuat 3 (tiga) lubang pada benda, jangan buat lubang pada posisi tegak
lurus atau segaris / lurusnya lubang yang sebelumnya telah dibuat, karena
apabila dibuat lubang pada posisi tegak lurus atau segaris / lurusnya lubang
yang sebelumnya telah dibuat maka 2 (dua) lubang tersebut hanya akan
menghasilkan 1 (satu) garis lurus saja. Dan akhirnya nanti hanya akan
menghasilkan 2 garis saja untuk menentukan titik perpotongan. Sedangkan pada
praktikum Titik Berat ini dibutuhkan 3 (tiga) garis untuk menentukan titik
perpotongan pada benda.
5.
Beban
pada tali yang dipasang pada statif sebaiknya diletakkan pada bagian belakang
benda, supaya lebih mudah memberi tanda pada saat keadaan benda seimbang.
6.
Pada
saat menentukan koordinat X0 dan Y0 dari titik tengah
benda, sebaiknya jiplak / gambarlah benda pada selembar kertas supaya lebih
mudah dalam menentukan koordinat X0 dan Y0 dari titik
tengah benda tersebut.
7.
Ambillah
gambar setiap percobaan untuk digunakan sebagai bukti, arsip / dokumentasi
percobaan yang telah kalian lakukan.
8.
Catat
setiap hasil data pengamatan secara objektif (sesuai kenyataan).
DAFTAR PUSTAKA
Semarang,
11 Juni 2014
Mengetahui,
Guru Pembimbing Praktikan,
Bani Chajar, M.pd. Vika Jayanti
NIP. NIS.